Bahan Bakar Nabati : Penyelamat Bahan Bakar Dunia



- Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar(Balittri) di Pakuwon, Sukabumi yang berada di bawahPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan (Puslitbangbun), Badan Litbang Pertanian mempunyai mandat melakukan penelitian untuk komoditas tanaman industri seperti karet dan tanaman penyegar yaitu kopi, kakao dan teh.



Rabu (22/2/2012) Balittri mendapat kunjungan dari Komite II DPD RI yang dipimpin oleh Ketua Komite II Ir. H. Bambang Susilo, MM beserta Wakil Menteri Energi dan Daya Mineral Widjajono Partowidagdo.

Juga ada Staf Ahli Menteri (SAM) Energi dan Daya Mineral Bidang Investasi dan Produksi Ir. F.X. Sutijastoto, MA yang bermaksud melihat dan mempelajari lebih lanjut mengenai potensi Bahan Bakar Nabati (BBN) terutama dari komoditas kemiri sunan yang telah mulai dikembangkan oleh Balittri.

Kepala Badan Litbang Pertanian Dr.Haryonomenyampaikan bahwa guna memberikan nilai ekonomi yang maksimal terhadap kemiri sunan dan beberapa jenis tanaman perkebunan sebagai fungsi penghasil produk utama perkebunan dan Bahan Bakar Nabati, perlu pengaturan pola pengembangan yang sinergis. Pertemuan ini merupakan dukungan yang baik sekali bagi penelitian, khususnya mengenai energi ujarnya.

SAM ESDM mengatakan perlu dikembangkan tata niaga dari hulu hingga hilir untuk komoditas kemiri sunan sebagai alternatif BBN.

Peran pemerintah dalam membina kelembagaan tata niaga dinilai sangat berpengaruh dalam keberhasilan pengembangan biofuel ini, katanya.

Sutijastoto menambahkan bahwa kemiri sunan ini spesifikasinya perlu disesuaikan dengan keperluan untuk biofuel.

Aturan-aturan mengenai hal tersebut perlu dikembangkan agar tata niaga kemiri sunan sebagai komoditas untuk biofuel dapat berjalan.

Forum ini diharapkan dapat sebagaikick off meetingsebagai awal sinergi pengembangan biofuel di Indonesia tambahnya.

Sementara, Ketua Komite II DPD RI memandang bahwa pertemuan ini merupakan cara mencari solusi mengenai biofuel.

Komite II DPD RI juga telah mengekspose bahwa kemiri juga merupakan salah satu alternatif untuk biofuel.

Sehingga, seusai pertemuan ini diharapkan pada masa reses, anggota DPD RI khususnya anggota komite II dapat menyebarkan informasi mengenai komoditas kemiri sebagai alternatif biofuel kepada konstituennya di masing-masing daerah.

Dalam kesempatan tersebut dipaparkan juga hasil penelitian dan pengembangan kemiri sunan yang disampaikan oleh Prof. (Riset).Bambang Prastowo, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi.

Seusai diskusi, rombongan diajak untuk melihat secara langsung pohon dan buah kemiri sunan serta beberapa inovasi teknologi yang mendukung pemanfaatan kemiri sunan maupun jarak sebagai bahan bakar nabati, seperti mesin pemecah jarak, mesin pemeras minyak jarak, dan mesin pencetak briket hasil limbah jarak.

Follow On Twitter